Posts

Showing posts from 2018

Sejenak Menjeda

Image
" Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Apa kabar ukh? Gimana kondisi iman hari ini ?", begitulah pertanyaan yang biasa terlontar padaku ketika bermajelis taklim tiap minggu di Jakarta dahulu. Bukan pertanyaan biasa yang juga biasa kau jawab dengan sepatah dua patah kata saja. Pertanyaan tersebut mampu membuatku terhenyak sesaat, memikirkan, waktu yang Allah berikan kemarin telah kusibukkan untuk perkara apa? Dunia? Atau akhirat? Pada akhirnya aku hanya mampu menjawab sambil tertunduk, " Alhamdulillaah, sehat fisik tapi lemah iman ". Setelah kembali ke rumah dari perantauan, pertanyaan seperti di atas jarang aku terima. Puncaknya adalah kemarin, seorang sahabat kembali mengajukan pertanyaan tersebut. Memaksaku menghentikan segala aktivitas lalu kemudian memutuskan mengambil jeda. Berbagai kejadian tiba-tiba berkelebat cepat memenuhi pikiranku. Membuatku bertanya-tanya pada diri sendiri. "Apa yang sedang kamu kejar? Sudah sejauh mana keberda...

Harapan Seorang Wanita

Image
Seorang wanita pasti berharap lelaki yang baik untuk menjadi imamnya. Ia berharap lelaki tersebut mendekatinya dengan cara yang baik. Peti harapnya penuh dengan berbagai kriteria. Tentang tampilannya, asalnya, keluarganya, interaksinya dengan Allah, dan lain sebagainya. Namun bagaimana jika lelaki yang mendekatimu tidak seperti kriteria yang kamu harapkan?  Kau menghindarinya? Menolaknya? Atau justru menerimanya? Saya percaya bahwa semua yang terjadi telah digariskan oleh Allah. Pun sama dengan perkara dia yang datang. Maka terimalah kondisinya dengan iman bukan dengan egomu. Libatkan Allah dalam proses meyakinkan dirimu. Saya juga pernah bertanya kepada seseorang yang jauh tentang bagaimana jika ada lelaki yang berniat serius namun masih dalam tahap belajar agama, jawabannya saya catat dengan baik-baik, "Kalau kamu sanggup mendampingi prosesnya menuju baik di kehidupan pernikahan nanti, silahkan dilanjutkan. Jika tidak, jangan diteruskan". Lalu jaw...

Hati Yang Menangis

Image
Menangis. Adalah sebuah kata kerja yang sering terjadi dimana pun, kapan pun, dan pada siapa pun. Terkadang kau menangis karena kau hanya takut, kau cemas, dan bertanya-tanya, apakah Allah ridho? Apakah Allah suka jika aku berlaku demikian? Kau menangis karena kau fakir ilmu. Kau menangis merasa bersalah karena bisa jadi kata-katamu atau perlakuanmu terhadap seseorang menyakiti hatinya. Kau menangis tidak tau harus berlaku apa. Kau menangis karena tak sanggup menjaga hatimu yang lemah. Kau menangis di sujudmu, memohon ampun pada Rabbmu. Kau menangis, memohon untuk dikuatkan hatinya. Kau menangis, memohon petunjuk.  Menangislah dear. Menangislah jika itu membuatmu tenang. Menangislah jika itu membuatmu sadar. Karena sungguh Allah lah yang menggenggam hati-hati kita, Allah lah Yang Maha Membolak-balikkan hati-hati kita. 

Memahami Perasaan

Image
Bagiku perasaan adalah suatu bab dalam kehidupan yang sungguh enggan aku pahami. Why? karena bagiku hal tersebut belumlah waktunya. Ada begitu banyak bab lain yang menarik untuk dipelajari. But, I'm totally fooled, lihatlah aku sekarang yang begitu khawatir dan cemas ketika rasa itu perlahan mulai menyergap. Aku kelabakan me-manage hati agar kembali stabil. Seketika aku sedih, air mataku kala itu jatuh sekejap yang lalu segera aku hapus dan kuganti dengan menangis dalam hati. Paham?? hahaha. Yaa beginilah rupanya ketika aku tidak belajar untuk memahami perasaan. Nyesek. Perasaan condong pada sesuatu tentu adalah fitrah kita sebagai manusia. Perasaan tidak salah, perasaan adalah wajar, perasaan adalah rasa yang Allah titipkan agar kita saling sayang menyayangi. Hanya saja seiring dengan hadirnya rasa itu, Allah juga berikan batasan-batasan yang harus kita terima. Karena semakin lama kita baper, akan semakin kuat jeratan syaitan, dan akan semakin sulit hati berdamai. Alhamdul...

Hati - Hati Berprasangka

Image
"enak banget itu monopoli kipas angin!", ujar ummiku malam itu. Aku pun menuruti pandangannya dan melihat seorang ibu dan dua anaknya yang sudah menggelar sajadah dekat kipas angin. Aku paham kenapa ummi berujar seperti itu, karena memang Masjid di lingkungan kami dihadari jamaah sholat isya dan tarawih yang membludak. Sehingga tak heran tempat dekat kipas angin menjadi spot favorit. Keesokan harinya -- hingga malam-malam berikutnya, aku pun masih melihat sang ibu di tempat kemana arah kipas angin menuju. Dan akhirnya aku setuju dengan ungkapan ummiku malam lalu, 'enak ya ibunya'. Perkataan seperti ini bukanlah hal yang baik, karena akan memicu sebuah prasangka. Tanpa berlama-lama berprasangka lebih buruk, segera Allah tunjukkan padaku alasan mengapa sang ibu menempati tempat yang nyaman.  Saat ia berdiri, aku melihat bagian perutnya yang sudah sangat besar. Ya. Ternyata sang ibu sedang hamil besar, masyaAllah. Akhirnya aku memahami kondisinya. Da...

Niat Menulis

Image
Menulis bagiku adalah suatu kebahagian, karena aku mampu menarikan dengan bebas apa yang tengah kurasakan ke dalam suatu rangkaian kata. Menulis pun bagiku menjadi tempat persembunyian teraman dimana makna sebenarnya hanya aku yang bisa menafsirkan.  Begitu besarnya rasa cintaku pada menulis membuatku menyisihkan bagian dari 24 jamku untuk sekedar menulis. Aku menulis tentang perasaan, pengalaman atau sekedar nasihat dan kisah yang pernah ku baca. Media ku pun beragam mulai dari instagram , tumblr , blog , notes hp, buku harian kecil, hingga diselembar kertas tak terpakai. Semakin rutin aku menulis dan men- share tulisanku semakin besar pula keresahan yang kurasakan. Keresahanku ini bermula saat aku mulai tidak bisa mem- filter mana tulisanku yang membawa manfaat bagi yang membaca dan tidak bermanfaat. Lagi keresahan yang membuatku semakin berhati-hati adalah perkara niat. Aku perlahan sadar bahwa tidak semua yang aku tulis adalah benar adanya. Benar di sini maknan...

Misteri Sebuah Kematian

Image
Beberapa hari ini aku tengah berduka, sebab berturut-turut seorang guru, seorang senior, dan ayah dari teman dekatku berpulang menuju tempat peristirahatannya di kubur. Innalillahi wa inna ilaihi raajiun. Berita ini tentu menamparku dengan keras bahwa kematiaanku bisa saja segera menyusul dengan tidak disangka-sangka. Allah menciptakan begitu banyak penyebab kematian, namun hanya satu yang akan menjadi penyebab kematian seseorang. Tentu kita tidak bisa memilih penyebab mana yang kita sukai. Sehingga kita harus waspada setiap saat karena kita takut salah satunya akan datang menyambar, sementara kita tidak siap. Dikisahkan oleh DR. Umar Abdul Kafi: Suatu kali aku lewat di dekat perlintasan kereta api. Tiba-tiba sebuah mobil yang serat dengan barang, mogok di tengah rel kereta api. Dari kejauhan kelihatan kereta api akan segera lewat. Pengemudi mobil menjadi gelabakan, tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Untunglah di sekitar areal mobil mogok tersebut banyak orang lalu lalang...

Suatu Pemberian

Image
Menunda melakukan kebaikan menurutku bukanlah hal yang baik. Kerap kali yang terjadi hanya berupa niat belaka, namun tidak berujung aksi. Nah pertanyaannya adalah mau sampai kapan kita terus mengelak dan menunda melakukan kebaikan? Sooo sejalan dengan pertanyaan ini, ada satu hal yang ingin ku bicarakan yaitu mengenai 'suatu pemberian'. Duluuuu aku bercita-cita untuk menjadi orang yang mapan dengan banyak materi. Karena kukira dengan cara seperti itu akan banyak pemberian yang bisa kuberikan kepada orang lain. Dengan pola pikir tersebut otomatis aku banyak menunda untuk memberi. Padahal faktanya, tidak perlu menunggu sampai pundi-pundi kita penuh dengan harta baru bisa memberi. Karena pemberiaan sendiri bermacam-macam bentuknya. Memaafkan kesalahan saudara kita disaat kita mampu untuk membalas dendam adalah suatu pemberian. Mendoakan teman tanpa sepengetahuannya adalah suatu pemberian. Berusaha untuk berbaik sangka dan menghilangkan prasangka buruk terhadap segala hal ada...