Sejenak Menjeda
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Apa kabar ukh? Gimana kondisi iman hari ini?", begitulah pertanyaan yang biasa terlontar padaku ketika bermajelis taklim tiap minggu di Jakarta dahulu. Bukan pertanyaan biasa yang juga biasa kau jawab dengan sepatah dua patah kata saja. Pertanyaan tersebut mampu membuatku terhenyak sesaat, memikirkan, waktu yang Allah berikan kemarin telah kusibukkan untuk perkara apa? Dunia? Atau akhirat? Pada akhirnya aku hanya mampu menjawab sambil tertunduk, "Alhamdulillaah, sehat fisik tapi lemah iman".
Setelah kembali ke rumah dari perantauan, pertanyaan seperti di atas jarang aku terima. Puncaknya adalah kemarin, seorang sahabat kembali mengajukan pertanyaan tersebut. Memaksaku menghentikan segala aktivitas lalu kemudian memutuskan mengambil jeda.
Berbagai kejadian tiba-tiba berkelebat cepat memenuhi pikiranku. Membuatku bertanya-tanya pada diri sendiri. "Apa yang sedang kamu kejar? Sudah sejauh mana keberdayaanmu untuk ummat? Bagaimana pemahaman dan pengamalanmu? Adakah kualitas ibadahmu yang meningkat? Sudah sejauh mana kamu melangkah? Sudahkah lebih dekat menuju targetmu? Atau justru kamu masih meraba hendak kemana?"
Berbagai kejadian tiba-tiba berkelebat cepat memenuhi pikiranku. Membuatku bertanya-tanya pada diri sendiri. "Apa yang sedang kamu kejar? Sudah sejauh mana keberdayaanmu untuk ummat? Bagaimana pemahaman dan pengamalanmu? Adakah kualitas ibadahmu yang meningkat? Sudah sejauh mana kamu melangkah? Sudahkah lebih dekat menuju targetmu? Atau justru kamu masih meraba hendak kemana?"
Pernah memutuskan mengambil jeda dan memikirkan hal serupa?

Comments
Post a Comment