Misteri Sebuah Kematian

Beberapa hari ini aku tengah berduka, sebab berturut-turut seorang guru, seorang senior, dan ayah dari teman dekatku berpulang menuju tempat peristirahatannya di kubur. Innalillahi wa inna ilaihi raajiun. Berita ini tentu menamparku dengan keras bahwa kematiaanku bisa saja segera menyusul dengan tidak disangka-sangka. Allah menciptakan begitu banyak penyebab kematian, namun hanya satu yang akan menjadi penyebab kematian seseorang. Tentu kita tidak bisa memilih penyebab mana yang kita sukai. Sehingga kita harus waspada setiap saat karena kita takut salah satunya akan datang menyambar, sementara kita tidak siap.
Dikisahkan oleh DR. Umar Abdul Kafi: Suatu kali aku lewat di dekat perlintasan kereta api. Tiba-tiba sebuah mobil yang serat dengan barang, mogok di tengah rel kereta api. Dari kejauhan kelihatan kereta api akan segera lewat. Pengemudi mobil menjadi gelabakan, tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Untunglah di sekitar areal mobil mogok tersebut banyak orang lalu lalang. Dengan sigap beberapa orang membuka pintu mobil dan menarik sopir itu keluar dari mobilnya. Hanya beberapa detik setelah itu kereta api berlalu dengan kencangnya, melindas mobil beserta barang yang ada di atasnya. Pemilik mobil melihat mobilnya sambil berteriak dan menangis. Seluruh kekayaannya hancur lebur. Tanpa ia sadari, saking dahsyatnya tabrakan kereta api itu sampai roda mobilnya terlepas dan melayang di udara. Setelah itu jatuh ke tanah dan tepat menimpa pemilik mobil. Ketika itu juga pemilik mobil tewas meninggal dunia ketiban roda mobilnya sendiri.
Demikianlah ajal, dalam ilmu dan takdir Allah orang itu meninggal justru karena tertimpa roda mobil, bukan ditabrak oleh kereta api. Sungguh, tidak ada orang yang mati kecuali pada sebab yang sudah ditentukan oleh Allah. Jadi sebahaya apa pun kondisi yang mungkin kita hadapi, jika itu bukan penyebab yang sudah ditentukan Allah, maka kita tidak akan mati.
Ya Allah, kami berlindung kepadaMu dari kematian yang mendadak. Dan matikan kami dalam kondisi iman dan amal yang sempurna.
Comments
Post a Comment