The Latent Prose

Rasanya semakin menyesakkan. Kembali kehilangan arah dan keyakinan. Langkahku pun goyah mencari kepastian. Lalu aku bertanya pada diri sendiri, Hendak kemana tujuan yang kamu tuju? Berbagai pertanyaan dan kemungkinan mulai menggerogotiku. Mengapa jawabannya tak kunjung datang? Aku mulai menangisi kebimbanganku. Merasa kesal atas waktu yang berhasil menyudutkanku. Perlahan aku mengambil jeda. Mencoba menyeruput kembali ketenangan. Aaah aku lupa... Aku lupa bahwa ada Allah yang menjamin segalanya. Rupanya aku terlalu larut dalam menumpuk angan. Terlalu sibuk menata rapi semua rencana. Yaa aku harus berdamai,  bahwa ada Allah dengan segala janjiNya. Maka bergegaslah menjemput bagianmu dengan ikhtiar. Bukan dengan sibuk mengetuk pintu dunia. Tapi ikhtiar dengan mengetuk pintu langit. Perlahan mengetuk dengan menyempurnakan semua amalan. Itu adalah sebenar-benar ikhtiar.

Imam Ahmad mengatakan, “Manusia lebih memerlukan ilmu daripada makanan dan minuman. Karena, makanan dan minuman hanya dibutuhkan dua atau tiga kali dalam sehari, sedang ilmu diperlukan di setiap waktu.” Perlu untuk digarisbawahi bahwa ilmu adalah kunci segala kebaikan . Tak sempurna keimanan dan tak sempurna pula amal kecuali dengan ilmu. Ilmu layaknya pohon yang berukuran besar, berbatang tinggi menjulang, naungannya rindang dan buah-buahnya masak. Menuntutnya adalah ibadah sedang mempelajarinya bernilai tasbih. Sungguh Allah telah banyak menyebutkan keutamaan ilmu dalam kitab-Nya.  Sekarang yang perlu dipertanyakan adalah kita termasuk sebagai orang yang sibuk mencari ilmu atau justru orang yang lalai dari menuntut ilmu? Kita sering berkilah mengatakan bahwa dunia dengan berbagai keruwetannya telah menjadi ajang perlombaan menumpuk materi sehingga lalai dari menuntut ilmu menjadi suatu hal yang lumrah dan tak terelakkan. Ada yang sibuk mati-matian mengejar karir, me...

Pernah nggak sih, lagi laper banget terus qadarullah uang bulanan udah habis eeh tiba-tiba Allah kirim rahmatNya melalui orang-orang di sekitar kita? Ada temen yang bayar utang tepat di saat kita butuh, atau tak terduga ada bungkusan makanan di dalam kosan dari ibu kos :) Di saat-saat kaya gitu tuh biasanya kita baru peka sama baiknya Allah ngatur urusan hambaNya. Urusan lapar aja Allah jamin gimana mau risau sama urusan yang lain?? Oh iyaaa kemarin juga ada kejadian yang bikin aku mikir sih. Jadi gini, ba'da shalat dzuhur di kampus ada teman aku (read: A) yang cerita kalau si B lagi ada masalah sama sebut aja Pak C. Nah qadarullah paginya itu aku nanyain temen aku si B ini lewat line tentang urusan sama Pak C. Daaaan sore harinya baru dia bales line aku dengan balasan yang agak judes menurut aku, hehehe. Kalau kalau aja nih, si A nggak cerita tentang si B pasti aku bakal mikir macam-macam kan, pasti bawaannya udah suudzon aja mau marah-marah gara-gara balasan dia yang jude...

Dulu aku menyangka, bahwa pernikahan itu mudah untuk dituju. Berbekal pengetahuan yang minim aku mulai memasang target usia untuk menikah. Namun, ternyata aku salah. Tidak mudah untuk menjadi dan tidak pula mudah untuk menemukan. "Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26) Ayat di atas kemudian menyadarkanku bahwa Allah demikian adil menjamin kehidupan hambaNya. Perlahan aku mulai memahami, bahwa dia yang datang akan sesuai dengan keimanan di hati. Sejujurnya, langkahku sudah demikian terseok karena ingin segera hehehe, namun sekali lagi yang harus aku pahami adalah kehendakNya tak pernah bisa dipaksakan. So, aku memang harus banyak belajar, karena proses menuju pernikahan bukanlah hal yang mudah. Mulailah dari sekarang untuk menjadi baik, menjadi sosok seperti yang kau ingini...

Aku selalu percaya akan kekuatan cinta. Dengan cinta kau rela untuk melakukan segala hal demi membuat yang kau cintai merasa bahagia. Hari ini kebanyakan manusia belum mampu meletakkan cintanya secara tepat. Akupun dulu begitu. Begitu bodoh karena tidak mencari ilmu dengan sungguh-sungguh. Maka ketika kita sudah mengetahui kebenarannya, segeralah berazzam di dalam diri untuk tidak lagi tersandung pada kemaksiatan. Karena jerat setan sungguh sangat nyata. Ingat bahwa jalan menuju surga memang sulit lagi terjal. Sedangkan jalan menuju neraka sangatlah mudah dan licin. Belajarlah mencintai Allah subhaanahu wa ta'ala semata dengan benar. MencintaiNya dengan mengerjakan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya. MencintaiNya dengan selalu mengingatNya dalam setiap saat dan keadaan. MencintaiNya dengan selalu menyebut namaNya dengan segala keagunganNya. Cintailah pula orang terkasihNya yaitu Baginda Muhammad Shallallahu alaihi wassalam. Cinta...

Terus terngiang dalam benakku sebaris kalimat mengenai dakwah, yaitu "Hidup untuk dakwah, dakwah sampai mati, mati-matian dalam dakwah dan mati dalam dakwah" . Terlihat simple memang. Tapi jika diresapi dan dimaknai dengan penuh iman, maka sungguh berbobot kalimat tersebut.

Akhir-akhir ini keresahanku semakin memuncak. Aku terlampau khawatir atas apa-apa yang sudah kulakukan. Sudah benarkah sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam? Maka memang sepantasnya manusia itu terus berfikir. Apakah Allah ridho jika kita berlaku demikian? Sejujurnya yang menghalangi kita untuk hanif dan kaffah dalam berIslam adalah diri kita sendiri. Hawa nafsu kita sendiri. Maka sangat setujulah aku dengan hadits ini, عن أبي محمد عبدالله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما ما قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم - لا يؤمن أحدكم حتى يكون هواه تبعاُ لما جئت به - حديث صحيح رويناه في كتاب الحجة بإسناد صحيح Dari Abu Muhammad, Abdullah bin Amr bin Al ‘Ash radhiallahu 'anhuma, ia berkata : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam telah bersabda : “ Tidak sempurna iman seseorang di antara kamu sehingga hawa nafsunya tunduk kepada apa yang telah aku sampaikan ”. (Hadits hasan shahih dalam kitab Al Hujjah) Maka setelah perenung...

Sering banget merasa tertampar tiap kali ada yang cerita tentang pengalaman hijrahnya. Selalu ada pelajaran yang kembali menguatkan diri. Tentang beragamnya cara Allah menghadiahkan mereka hidayah. Seberapa kuat mereka berjuang di jalan yang sepi lagi asing bagi kebanyakan orang. Seberapa sering juga cemoohan yang mereka dapatkan dari teman bahkan keluarga. Bersyukur contohnya. Bahwa hidayah dan petunjuk Allah yang datang lebih awal kepada kita bukan pada mereka. Betapa besar kasih sayang Allah kepada kita yang mungkin kita sendiri sering melupakan nikmat iman yang telah Allah berikan ini. Allah kuasa sedang makhluk tak kuasa. Benar memang segala urusan itu milik Allah. Kita manusia tak punya kuasa atas apapun. Jika Allah menghendaki semua manusia beriman, tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Namun, Dia hanya memberi petunjuk kepada siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Barang siapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan...

Saya mendapat tulisan ini dari group wa. Tulisan ini juga yang kembali menggungah hati saya untuk tidak ragu mengambil jalan dakwah ini. MasyaAllah. Semoga Allah Azza wa Jal, terus memberikan kita taufik dan hidayah, serta kepahaman agama, agar tumbuh cinta di dalam hati-hati kita. Cinta yang sedemikian besar untuk menyegerakan langkah menujuNya mengharap ridho rahmat dan ampunanNya. Aamiin. -------------- Dulu masa saya masih kecil, saya selalu dapat no 1 dalam kelas baik waktu SD, SMP dan SMA. Semua orang puji saya dan ibu saya pasti gembira dan peluk cium saya. Dulu saya dapat nilai tertinggi kelulusan sma di kota saya, semua orang puji saya dan ibu saya pun gembira dan peluk cium saya. Dulu saya dapat tawaran masuk perguruan tinggi terkenal, bebas tanpa tes, semua orang puji saya dan ibu saya pun gembira dan peluk cium saya. Dulu saya dapat nilai cumlaude di perguruan tinggi terkenal tsb, semua orang puji saya dan ibu saya pun gembira dan peluk cium saya. Dulu saya da...

Dicintai olehmu dengan sedemikian rupa, sejujurnya membuatku khawatir. Berbagai penolakan dan sikap acuh dariku adalah bukti agar kamu sadar. Bahwa cinta adalah anugerah yang agung. Aku bukan bermaksud menyalahkan cintamu. Bukan. Namun, seiring dengan hadirnya cinta itu Allah juga berikan batasan-batasan. Dan alangkah lebih baik jika kita bisa menerima batasan-batasan tersebut daripada mengangungkan cinta. Cinta merupakan area sakral yang di dalamnya mengalir konsensus ketuhanan, hingga pantang dicemari oleh keinginan-keinginan yang membuta. Cinta bukan saja penyatuan, melainkan juga khazanah yang mengajarkan keikhlasan, pengabdian, perjuangan, dan pengorbanan. Dan cinta yang sesungguhnya ialah ketika kita bisa bersabar menyingkirkan cinta jika berhadapan dengan batasan-batasan yang ditentukan Allah. Jadi kumohon, berhentilah mencintaiku dengan cara seperti itu. Aku dan kamu tentu mengharapkan cinta yang diridhoiNya kan?