Ikhtiar
Kembali kehilangan arah dan keyakinan.
Langkahku pun goyah mencari kepastian.
Lalu aku bertanya pada diri sendiri,
Hendak kemana tujuan yang kamu tuju?
Berbagai pertanyaan dan kemungkinan mulai menggerogotiku.
Mengapa jawabannya tak kunjung datang?
Aku mulai menangisi kebimbanganku.
Merasa kesal atas waktu yang berhasil menyudutkanku.
Perlahan aku mengambil jeda.
Mencoba menyeruput kembali ketenangan.
Aaah aku lupa...
Aku lupa bahwa ada Allah yang menjamin segalanya.
Rupanya aku terlalu larut dalam menumpuk angan.
Terlalu sibuk menata rapi semua rencana.
Yaa aku harus berdamai,
bahwa ada Allah dengan segala janjiNya.
Maka bergegaslah menjemput bagianmu dengan ikhtiar.
Bukan dengan sibuk mengetuk pintu dunia.
Tapi ikhtiar dengan mengetuk pintu langit.
Perlahan mengetuk dengan menyempurnakan semua amalan.
Itu adalah sebenar-benar ikhtiar.

Comments
Post a Comment