Sedikit Cerita di Masjid Al-Falah

Hari ini aku bersaksi di bawah naungan Masjid Al Falah mengadu kepada Allah tentang hidup yang baru kujalani selama kurang lebih 17 tahun ini. Malam ini setelah melakukan kewajiban shalat isya bagi umat Islam, terasa begitu istimewa bersama dua orang temanku elita dan icha, bertiga kami duduk di atas karpet dingin saling berhadapan menceritakan apa yang menjadi beban di hati. Semua cerita yang telah lama terpendam keluar begitu saja mengalir bersama air mata yang menuruni pipi dengan deras. Satu kesamaan dari kami yaitu kami terbiasa meninggalkannya sendiri, memendamnya hingga entah berapa tahun ke depan lagi. 

Sebelumnya, aku teringat kejadian siang tadi, saat aku menghadiri acara ulang tahun temanku di sebuah lesehan “Juminten”, aku melaksanakan shalat dzuhur dan berusaha khusyuk ketika akhirnya aku menangis beriringan dengan gerakan shalat yang ku lakukan. di penghujung shalat aku tengah bersujud beralaskan sajadah merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Allah atas ketidaksanggupanku untuk mengatasi masalahku sendiri. What a pityfull person I am! 

Semua kejadian yang awalnya berwujud puzzle tiba-tiba telah terangkai di pikiranku, memutar setiap adegan drama yang menyakitkan tanpa jeda. Entah sudah berapa judul drama yang telah di mainkan oleh kami, tentang sekolah, teman, orang tua, masa lalu, dan bagaimana kita melangkah maju menuju masa depan yang masih menyimpan misteri. Aku janji tak akan pernah melupakan apa yag terjadi malam ini. Aku hanya ingin dianggap ada oleh mereka. Can you see me? Can you listen? I’m so tired of being invisible. Semua kebahagian, semua penderitaan, telah menjadi bumbu tersendiri bagiku. Aku sudah bisa berdiri sendiri, berjalan bahkan berlari dengan kaki dan tanganku, aku tak akan melakukan hal bodoh mengambil jalan yang salah. Aku akan menggunakan akal dan mengikuti rencana Allah yang bahkan lebih indah dari masa suram ini. Aku tak khawatir keluar dari zona amanku, karena selama ini apa yang kupikir adalah zona amanku bukan tempat persinggahan terakhir. Aku akan tetap mengembara mencari dimana passionku dengan mengikuti petunjuk orang dewasa. I’m trying to be your pride nice girl mom dad :*

Comments

Popular posts from this blog

Tuntutan