The Latent Prose

Akhir-akhir ini saya banyak sekali merenung. Saya pikir selama ini mungkin saya telah salah mengartikan keadaan yang saya alami. Saya terlalu banyak mengeluh, menyalahkan, mengumpat, dan berpikir tidak rasional. Katakanlah kalau saya ini orang yang mudah galau. Galau akan hal yang tidak pasti, galau terhadap kebimbangan dan kesendirian. Baru-baru ini saya sadar, bahwa sebagai seorang muslim tidak seharusnya ada kata galau dalam kamus hidup saya. Jika saya galau berarti hal tersebut menandakan saya sebagai orang yang tidak beriman kepada Sang Khalik. Mengapa? Galau itu merupakan indikasi bahwa kita sedang dalam kondisi yang jauh dari Allah, kita tidak dekat dengan-Nya dan hal ini tentu saja akan berakibat buruk pada kita. Naudzubillahmindzalik .  Saya terlalu menggebu-gebu untuk mencari cinta dunia, mata saya terlalu dibutakan. Saya selalu berharap dan menunggu seseorang yang bisa mengerti saya dan bisa saya andalkan dalam melalui kehidupan yang terombang-ambing ini. Pad...

Berawal dari sini, Kemudian bersatu di moment ini Bertemu mereka Juga mereka Disinilah kami, bersatu membangun bangsa. Industrial Engineering ♡

Sumpah, gagal itu nggak enakin banget, ya iyalah yang namanya gagal itu berarti kita harus berbesar hati menunda kemenangan kita. Tapi jujur, the hardest part is to face it! nyiapin hati dan mental untuk menerima semua kegagalan itu yang kayaknya mahal banget. Selama ini saya mencoba untuk bersabar, mencoba menerima semua nasihat yang banyak orang berikan untuk saya, tapi akhirnya setelah beberapa kali gagal, air mata keluar juga. Sebagai seorang muslimah yang insyaAllah senantiasa berhusnudzan kepada sang Pemilik Rencana ini saya mencoba mengoreksi diri. Hendak kemanakah saya? Sulit sekali untuk menenangkan diri, saya pun mencoba mendekatkan diri kepada Allah, meminta sebuah petunjuk. Kemanakah takdir akan membawa saya? Saya akan mencoba untuk menunggu dan menerima semua takdir Allah. Saya percaya pada-Nya :)

yaaa, setidaknya aku masih di sini. masih berpijak di bumi. entah kenapa, aku seperti semakin mengurung diri. mencoba untuk mencari ketenangan. sebuah ketenangan batin, aku masih saja berdiri di sini, tertahan akan sesuatu. sementara semua manekin itu berjalan ke depan menuju sebuah cahaya terang kurasa. apa yang kucari? antara merendahkan ego dan mendengarkan hati. aku yakin aku bukannya gagal, tugas di hadapan kita tak pernah sebesar kekuatan di belakang kita, toh keberhasilan ada di perjalananku, bukan di kedatanganku :)

yeaaaay!! alhamdulillaah seneng banget, akhirnya selama hampir 3 tahun aku baru bisa melihat bunga teratai yang ada di tugu mekar. hahahaa, bahagia banget sumpaah. kejadiannya sih nggak sengaja, aku dan icha awalnya cuma jalan pagi sambil mencari obyek untuk gambar perspektif. eeh, nggak taunya dewi fortuna memberi kesempatan untuk bisa melihat bunga mekar di tugu malang, yaaah maklum lah bagi pelajar perantau seperti diriku ini, hihihi.